Cerita Motivasi Jangan Takut Bermimpi

Artikel terkait : Cerita Motivasi Jangan Takut Bermimpi

• Tersangka, Terdakwa dan Terpidana Selamat siang kawan-kawan semua kali ini saya ma ...
• Kalau Keluar lambat tapi kalau masuk cepat apa itu?? INGUS.... Hahhhahah Bagaimana apakah jawaban an ...

source www.fajranrachman.com

Zaman dahulu kala ada 2 desa yang dipisahkan sebuah bukit. Satu desa memiliki tanah Subur kehidupan makmur dan hidup sejahtera”. Sedangkan desa yang satu lagi sangat tandus dan mereka hidup kekurangan, sehingga beberapa orang ingin pindah dari desa ini.

Waktu terus berlalu tanpa adanya perubahan. Sampai akhirnya ada seorang ayah sebut saja Uma yang ingin mewujudkan mimpinya, ingin mengubah nasibnya selama ini dan itu disampaikan kepada ke-3 anak laki-lakinya, “Wahai anak-anakku, mulai besok ayah akan menggali bukit itu agar kondisi desa kita bisa berubah mejadi sejahtera..” Tetapi ke-3 anaknya menganggap itu hal yang sangat mustahil dilakukan, bahkan menganggap ayah mereka sudah gila.

Keesokan harinya Uma benar-benar melaksanakan niatnya menggali bukit, pada saat Subuh dia pergi ke bukit dengan membawa cangkul dan mulai menggali bukit itu. Penduduk desapun menganggap Umar sudah gila dan ke-3 anaknya juga berusaha menasehati ayahnya itu, namun Umar tidak mau merubah pendiriannya lagi. dia sangat yakin bisa mewujudkan mimpinya tersebut. Hari berganti hari, pekan berganti pekan, lama-lama ke-3 anaknya mulai berpikir ulang…”Jangan-jangan ayah benar”. Akhirnya ke-3nya pun sepakat membantu ayah mereka, sehingga setip pagi satu keluarga ini mengalokasikan sebagian waktunya untuk menggali bukit dan penduduk desapun makin yakin satu keluarga itu sudah gila semua.

Tanpa terasa waktu terus berlalu. Sampai akhirnya satu demi satu penduduk desa mulai membantu apa yang dilakukan oleh keluarga Uma sampai suatu waktu impian mereka benar-benar sudah terwujud. Sekarang nasib penduduk desa sudah berubah total yang semula serba kekurangan sekarang subur, makmur, dan sejahtera.

Sebagian dari kita barangkali takut bermimpi karena menganggap bahwa impiannya terlalu besar dan mustahil meraihnya. Bagai punguk merindukan bulan. Padahal kita sadar untuk bermimpi besar itu benar-benar free.

Salam Media Belajar